|
Fatma, SKM dan Jojor N. Silaban, SKM Saat Memberikan Penyuluhan Diare |
Rabu,
29 Januari 2014 bertempat di Posyandu Pusang Berambai, UPTD Puskesmas
Bengkuring melaksanakan Penyuluhan Diare.
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja
yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja
berbentuk cair /setengan padat, dapat disertai frekuensi yang meningkat.
Penyebab diare tersering adalah
karena virus, namun bias juga disebabkan bakteri, parasit dan alergi pada susu.
Ciri khas berak-berak air (watery), berbusa, tidak ada darah atau lendir, dan
berbau asam.
Tanda
dan gejala yaitu pada tahap awal gejala anak akan menjadi cengeng, gelisah,
suhu badan mungkin meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian
timbul diare. Tinja makin cair, mungkin mengandung darah dan/atau lendir, warna
tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena tercampur dengan empedu. Anus dan
sekitarnya menjadi lecet karena tinja menjadi asam. Gejala muntah dapat terjadi
sebelum dan /atau sesudah diare. Bila telah banyak kehilangan air dan
elektrolit terjadilah gejala dehidrasi, berat badan turun, ketegangan dan
kekenyalan kulit berkurang, selaput lendir mulut dan bibir kering, pada bayi
ubun-ubun besar cekung.
Pencegahannya
yaitu dengan cara: membiasakan diri berperilaku hidup bersih dan sehat dalam
kehidupan sehari-hari, membuang hajat pada jamban, mengkonsumsi makanan yang
bergizi dan higienis, meningkatkan daya tahan tubuh melalui peningkatan status
gizi, penggunaan air yang tepat untuk kebersihan dan minuman yang bebas dari,
kuman, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan serta memberikan ASI Ekslusif
0-6 bulan dilanjutkan hinggan usia 2 tahun. Ungkap Fatma, SKM selaku Promkes
Puskesmas Bengkuring
0 komentar:
Posting Komentar