Kerja keras kader Posyandu Teratai di Jalan Bayam, Perumahan Bengkuring,
akhirnya berbuah manis. Mereka berhasil meraih juara 1 posyandu terbaik
se-Samarinda dan berhak mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 8 juta
dipotong pajak. Penyerahan uang pembinaan tersebut diserahkan langsung
ketua tim penggerak PKK Kecamatan Samarinda Utara Andi Rosmiana, Senin
(5/5) siang kemarin.
Selain itu, dalam pertemuan singkat tersebut juga hadir Camat Samarinda
Utara Syamsu Alam, Lurah Sempaja Selatan Sukardi, Ketua Puskesmas
Bengkuring dr Ratri Nugrahaningsih, serta kader Posyandu Teratai, staf
kelurahan dan kecamatan.
Dalam kesempatan tersebut, Syamsu Alam menyampaikan apresiasi dan
terima kasihnya kepada kader Posyandu Teratai dan Puskesmas Bengkuring.
Atas kerja keras merekalah, nama Kecamatan Samarinda Utara juga ikut
terangkat.
"Prestasi ini bisa diraih atas kerja sama kader-kader Posyandu.
Merekalah yang patut diapresiasi karena ujung tombak dari seluruh
kegiatan di sini berada pada mereka," tuturnya.
Karena itu, Syamsu Alam berpesan kepada kader Posyandu Teratai agar
menjaga kerja sama dan persatuan mereka. Juara 1 se-Samarinda ini tidak
akan bisa diraih jika sesama kader tidak kompak dan bersatu. Sebab
Syamsu Alam tahu untuk mendapatkan juara ini, perlu pengorbanan tidak
hanya waktu, tenanga dan pikiran tetapi juga dana. "Inilah kebanggaan
kita bersama. sebab kalau dinilai dengan uang maka tidak akan sebanding
dengan capeknya kalian semua," katanya.
Sementara itu, Sukardi juga menyatakan hal yang sama. Kalau kader
Posyandu tidak memiliki kekompakan dan kerja sama, maka bisa jadi mereka
tidak mendapatkan juara sama sekali. Sebab hanya dengan kerja sama dan
persatuan, prestasi tersebut bisa diraih.
"Saya juga ucapkan rasa terima kasih. Sebab kelurahan tidak bisa banyak
membantu. Karena jujur saya katakan, kelurahan hanya ngikut saja. Kalau
nama Posyandu Teratai terangkat, maka kelurahan juga ikut baik," papar
Sukardi.
Sebagai bentuk apresiasi, selain menyerahkan uang pembinaan, Syamsu
Alam juga menyerahkan beberapa bingkisan khusus untuk kader posyandu.
Setelah penyerahan tersebut, acara ditutup. (sal/nin) (dikutip dari Samarinda Pos 6 Mei 2014)
Selengkapnya...
Posyandu Teratai Terbaik se-Samarinda
Rabu, 07 Mei 2014
Diposting oleh dhito dwi pramardika di 15.12 0 komentar
Motivasi Warga Jaga Kesehatan Balita Puskesmas Bengkuring Gelar LBSI
Puskesmas Bengkuring, di Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda
Utara, menggelar Lomba Balita Sehat Indonesia (LBSI). Kegiatan ini sudah
berjalan rutin setiap tahun, dengan tujuan meningkatkan kesadaran warga
untuk menjaga kesehatan anak mereka.
Dalam lomba tersebut, ada 14 bayi dan 9 balita yang ikut
berpartisipasi. Sementara untuk penilaian, Puskesmas Bengkuring
melibatkan dokter di bidang mereka masing-masing. Beberapa hal yang
dinilai para dewan juri adalah tinggi dan berat badan. Juga kesehatan
fisik seperti kesehatan gigi.
Selain itu juga diperiksa mental anak sesuai jenjang umur mereka
masing-masing. Seperti kemampuan anak tampil di depan umum dan
kesesuaian antara fisik dan mental sang anak. Sementara untuk
administrasi, juga dinilai pendidikan ibu, status KB orangtua, status
imunisasi. Termasuk akte kelahiran, nikah dan kesehatan ibu dan anak.
“Dengan kegiatan ini akan terjaring anak yang sehat fisiknya, ditandai
dengan tinggi dan berat badan yang seimbang dengan mentalnya dan juga
disesuaikan tahapan perkembangan anak yang sudah ditentukan,” tutur
Kepala Puskesmas Bengkuring dr Ratri Nugrahaningsih.
Untuk kader posyandu, kegiatan ini diharapkan menjadi pemicu
kreatifitas agar semakin banyak warga yang membawa balita mereka ke
posyandu. Sehingga posyandu tidak hanya ramai ketika pemberian vitamin
tetapi juga dipadati warga yang memanfaatkan posyandu setiap hari untuk
memeriksa kesehatan ibu dan anak mereka.
Sementara bagi orangtua, lomba ini akan merangsang ibu agar selalu
menjaga balita mereka tetap sehat. Orangtua juga pasti akan bangga jika
anak mereka tampil dengan sehat. Bagi balita yang menang, hadiah yang
diberikan panitia juga akan menjadi dorongan bagi anak untuk tampil
lebih percaya diri.
“Adapun tim penilai terdiri dari dr Hepta dan dr Rifa Septia yang
memeriksa fisik dan mental anak. Ada juga dr Hj Khairiyah yang memeriksa
gigi. Untuk gizi anak diperiksa Hasnidar dan Imunisasi Bidan Atik.
Untuk kandungan, ditangani Bidan Rican dan dibantu staf Puskesmas yang
lain,” ungkapnya.
Dalam lomba tersebut, keluar sebagai pemenang balita Siti Nur Aisyah,
Kayana Alfarisa, fitri Aulia Ramdani dan Devi ferlinda. Dengan
terpilihnya beberapa pemenang lomba, Ratri menginginkan masyarakat
semakin rutin membawa anak mereka ke posyandu, walaupun masa Imunisasi
sudah lewat. “Agar tumbuh kembangnya anak bisa dipantau. Karena balita
itu generasi penerus bangsa,” pungkasnya. (sal/nin) (dikutip dari Samarinda Pos 30 April 2014)
Selengkapnya...
Diposting oleh dhito dwi pramardika di 11.31 0 komentar
Odong-odong Jadi Inovasi Posyandu Teratai Juara I
Posyandu Teratai di Blok E, Jalan Bayam, Kelurahan Sempaja Selatan,
Kecamatan Samarinda Utara, meraih juara 1 dalam lomba Posyandu
se-Kaltim. Prestasi itu didapat dengan menyisihkan 13 kabupaten/kota
lainnya. Kemenangan diklaim karena inovasi dari kader Posyandu.
Inovasi yang dimaksud adalah cara kader-kader Posyandu dalam mengadakan
kegiatan, yang bisa mendorong warga sekitar agar datang dan aktif
berkontribusi di Posyandu setempat. Ditambah lagi, Posyandu Teratai
menyediakan arena bermain dan mainan, serta memberikan doorprize.
"Misalnya menyediakan Odong-odong yang memang sangat digemari anak-anak.
Jadi sambil memeriksa, mereka juga bisa sambil bermain," tutur Kepala
Puskesmas Bengkuring, dr Ratna.
Selain itu, Posyandu Teratai juga memiliki beberapa kelebihan. Misalnya
terintegrasi dengan banyak kegiatan. Seperti Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes), Pendidikan Anak Usia Dini (Paud), Taman Pendidikan Anak
(TPA), Bina Keluarga Balita (BKB), Gerakan Sayang Ibu (GSI), dan
sekaligus merupakan Posyandu Lanjut Usia (Lansia).
Hal itulah yang membuat partisipasi warga sekitar sangat tinggi. Bahkan
Posyandu tersebut selalu dipadati warga saat pelayanan dilakukan.
Apalagi dengan adanya Poskesdes yang mengharuskan Bidan Desa memberikan
pelayanan setiap hari mulai pukul 08.00 Wita hingga 10.00 Wita.
"Kemajuan ini bisa dicapai tentu tidak lepas dari peran semua pihak
seperti warga, Puskesmas, kader Posyandu, lurah hingga camat,"
ungkapnya. (sal/lee) (dikutip dari Samarinda Pos 27 April 2014)
Selengkapnya...
Diposting oleh dhito dwi pramardika di 11.29 0 komentar
Posyandu Turi Putih Jadi Percontohan Pelatihan Tata Laksana Gizi Buruk Se-Kaltim
Warga Blok E, Perumahan Bengkuring, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan
Samarinda Utara, boleh bangga. Posyandu yang mereka dirikan sekitar
sebulan lalu menjadi tempat pelaksanaan Pelatihan Tata Laksana Gizi
Buruk Se-Kaltim, dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Jumat (25/4)
pagi.
Seksi Gizi Klinis Dinkes Kaltim Kanzul Riyadi menjelaskan, tujuan
pelatihan tersebut untuk menjadikan peserta sebagai tim asuhan gizi di
kota mereka masing-masing. Di Posyandu Turi Putih, mereka
mengaplikasikan hasil teori yang mereka dapatkan.
“Di sini mereka belajar mengukur tinggi badan anak yang benar. Mereja
juga belajar menggunakan alat pengukur berat badan dan alat-alat
lainnya,” tuturnya.
Ditambahkan Kepala Puskesmas Bengkuring dr Ratri, Posyandu Turi Putih
dipilih karena partisipasi warganya yang sangat tinggi. Salah satu
buktinya posyandu berdiri atas partisipasi masyarakat sekitar. Mereka
bahu membahu membangun posyandu tersebut dengan dana swadaya.
“Posyandu ini sebenarnya masih sangat sederhana karena belum memiliki
WC dan dapur. Namun kami sangat mengapresiasi partisipasi masyarakat
yang tinggi, yang bisa membangun posyandunya sendiri,” ujarnya.
Dengan bertambahnya posyandu di Kecamatan Samarinda Utara, Ratri
berharap gizi buruk bisa berkurang, bahkan kalau bisa tidak ada sama
sekali. Hal itu diyakini bisa diwujudkan dengan melihat partisipasi
warga yang cukup tinggi. “Ini juga berkat kader posyandu dan masyarakat
yang aktif,” pungkasnya. (sal/nin) (dikutip dari Samarinda Pos 26 April 2014)
Selengkapnya...
Diposting oleh dhito dwi pramardika di 11.28 0 komentar
Kondom Tak Mempan Cegah HIV/AIDS Fenomena Gunung Es, Penderita Banyak Belum Terungkap
Penggunaan kondom salah satunya bertujuan sebagai alat kontrasepsi dan
untuk mencegah penularan penyakit menular seksual (PMS) ketika
berhubungan intim. Namun rupanya kondom tak mempan untuk mencegah
penularan virus HIV/AIDS. Sebab pori-pori kondom lebih besar dari virus
HIV/AIDS.
Ukuran pori-pori kondom sebesar 1/60 mikron dalam kondisi normal dan
membesar menjadi 1/6 mikron saat dipakai. Sedangkan ukuran virus HIV
hanya 1/250 mikron. Sehingga virus HIV dapat menembus pori-pori kondom.
Karena itu Kepala Puskemas Bengkuring dr Hj Ratri Nugrahaningsih MARS
menyarankan agar tidak berganti-ganti pasangan. Dijelaskannya, fenomena
penderita HIV/AIDS ibarat gunung es. Yang diketahui hanya beberapa.
Namun sebenarnya yang sudah terjangkit jauh lebih banyak tetapi tidak
diketahui baik oleh penderita, maupun orang yang ada di sekitar
penderita tersebut.
Karena itu, siapapun wajib waspada dan tidak “jajan” di tempat
sembarangan. Hal itu bertujuan agar warga tidak terjangkit penyakit yang
belum ditemukan obatnya tersebut. Untuk mencegah dan mengurangi
penderita virus mematikan ini, Ratri melakukan penyuluhan dan
pemeriksaan rutin pada tempat-tempat yang diduga menajadi lokasi paling
berpotensi terjangkit penyakit tersebut. Seperti di lokalisasi.
Namun ada kendala yang ditemui Ratri ketika mengadakan penjaringan atau
pemeriksaan terhadap warga di daerah khusus yang diduga sangat
memungkinkan terjangkit HIV/AIDS. Banyak warga menolak diperiksa karena
merasa takut divonis HIV/AIDS. Sebab jika hasilnya positif, maka si
penderita takut akan dijauhi.
“Budaya kita belum menerima orang penderita HIV/AIDS. Padahal penyakit
ini hanya bisa menular kalau berhubungan badan, menggunakan jarum suntik
bergantian. Kalau hanya bersentuhan kulit seperti bersalaman itu tidak
apa-apa,” katanya.
Untuk sementara, Puskesmas Bengkuring sudah menangani sekitar tiga
penderita HIV/AIDS. Pembinaan dan pengobatan terus dilakukan agar
penderita tersebut bisa bertahan hidup. Khusus untuk perempuan yang
bekerja di lokalisasi dan positif terjangkit HIV/AIDS diminta tidak lagi
melayani tamu.
"Kami beri perlakuan khusus bagi mereka yang sudah terjangkit. Kita
terus menjaring dengan sistem jemput bola agar tidak menjangkit yang
lain," pungkasnya. (sal/nin) (dikutip dari Samarinda Pos 5 Maret 2014)
Selengkapnya...
Diposting oleh dhito dwi pramardika di 11.26 0 komentar
Kader Posyandu Teratai Terus Dibina Andalkan Program Pondok Gizi
Agar posyandu terus dimaksimalkan warga sekitar, Puskesmas Bengkuring,
Kelurahan Sempaja Selatan, terus melakukan pembinaan kepada kader-kader
posyandu. Khususnya Posyandu Teratai, di Jalan Bayam 1, Perumahan
Bengkuring, Blok E RT 90. Posyandu ini merupakan posyandu berprestasi
dengan juara I pada lomba Posyandu tingkat Kaltim tahun lalu.
Kepala Puskesmas Bengkuring dr Hj Ratri Nugrahaningsih MARS
menjelaskan, pembinaan tersebut dilakukan agar kesan posyandu hidup
segan mati tak mau, tidak lagi disematkan. Karena itu, seluruh kader
posyandu terus dibina agar bisa mengaktifkan kembali posyandu yang ada.
“Kesan pelayanan posyandu kurang memuaskan ingin kami hilangkan.
Pembinaan kader terus kami lakukan secara rutin perbulan. Materi yang
disampaikan tergantung kebutuhan. Dari materi tentang penyuluhan
kesehatan, pendidikan anak usia dini (PAUD), pembinaan keluarga balita,
pembinaan lansia dan lain-lain," tuturnya.
Sementara untuk kegiatan rutin posyandu sendiri seperti kegiatan
pemeriksaan tekanan darah, imunisasi, pemberian KB, penimbangan balita,
pemberian gizi dan sebagainya. Dengan demikian, tujuan dari adanya
posyandu yakni, mengurangi kematian ibu dan bayi serta meningkatkan
derajat kesehatan di wiayah sekitarnya, bisa terwujud.
Untuk program unggulan yang dimiliki Posyandu Teratai, seperti Pondok
Gizi, merupakan upaya mengurangi gizi kurang dan gizi buruk. Diharapkan
dengan adanya pondok gizi, kesehatan bayi bisa dipantau.
“Kita bisa memberikan tambahan gizi pada anak yang terdeteksi
kekurangan gizi. Kita juga bisa memberikan tambahan gizi pada anak dan
melakukan penyuluhan pada orangtua mereka. Jadi di sinilah kesehatan
anak akan terjaga. Itulah usaha maksimal yang bisa kita lakukan,"
paparnya. (sal/nin) (dikutip Samarinda Pos 4 Maret 2014)
Selengkapnya...
Diposting oleh dhito dwi pramardika di 11.24 0 komentar
Tingkatkan Wawasan Kader Posyandu Puskesmas Bengkuring Gelar Cerdas-cermat
Banyak cara ditempuh Puskesmas Bengkuring untuk meningkatkan kemampuan
kader posyandu Kelurahan Sempaja Selatan. Salah satunya dengan menggelar
cerdas-cermat posyandu. Seperti yang digelar Puskesmas Bengkuring di
aula Kelurahan Sempaja, Sabtu (4/1) sekitar pukul 08.30 Wita.
Dalam lomba tersebut, masing-masing peserta diberi pertanyaan seputar
pengetahuan tentang posyandu dan kesehatan. Setidaknya, ada sekitar 30
pertanyaan yang diajukan dewan juri, dan masing-masing regu harus
menjawab dengan cepat.
Tidak seluruh kader posyandu mengikuti lomba yang digelar sejak dua
tahun terakhir ini. Dari 18 posyandu, hanya ada sekitar 6 posyandu yang
ikut. Alasan ketidakhadiran mereka bervariasi, dari kader yang tidak
siap hingga karena urusan keluarga.
"Kami tidak bisa memaksa mereka ikut. Namun paling tidak, yang hadir
ini merupakan perwakilan dari seluruh posyandu di Kelurahan Sempaja
Selatan," papar Pelaksana Tugas (Plt) Pimpinan Puskesmas Bengkuring drg
Khaeriah SKG.
Inti dari diadakannya lomba tersebut adalah memantau pemahaman dan
wawasan kader posyandu. Ini juga untuk memotivasi kader posyandu dan
silaturahmi sesama pengurus. "Kita bisa lihat sejauh mana kemampuan
kader posyandu," ungkapnya.
Setelah kegiatan tersebut berakhir, Khaeriah mengatakan lomba yang sama
akan digelar kembali tahun depan, jika ada izin dan dukungan dari Dinas
Kesehatan Kota Samarinda. "Biasanya kita usulkan dulu dalam program
tahunan. Kalau diizinkan, kita gelar tahun depan," ujarnya.
Sekretaris Camat Samarinda Utara Samsul Alam yang hadir mengatakan akan
mengupayakan tahun depan bisa digelar kembali. "Ada kemungkinan akan
diadakan di tingkat kecamatan. Tergantung kebijakan puskesmas
masing-masing. Nanti bisa saja kita koordinasikan dengan puskesmas,"
ucapnya.
Dari hasil lomba, juara pertama diraih Posyandu Turi Putih dengan nilai
1.250. Juara 2 diperoleh Posyandu Kurma dengan nilai 900. Juara 3
Bougen Ville dengan score 650. Sementara itu, harapan satu diambil
Posyandu Kakao dengan nilai 400. Posyandu Lestari menempati juara
harapan ke 2 dengan nilai 250. Terakhir juara harapan ke 3 diraih
Posyandu Sri Kaya dengan nilai 100. (sal/nin) (dikutip samarinda pos 5 jauari 2014)
Selengkapnya...
Diposting oleh dhito dwi pramardika di 11.14 0 komentar