TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Posyandu Teratai Terbaik se-Samarinda

Rabu, 07 Mei 2014

 Kerja keras kader Posyandu Teratai di Jalan Bayam, Perumahan Bengkuring, akhirnya berbuah manis. Mereka berhasil meraih juara 1 posyandu terbaik se-Samarinda dan berhak mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 8 juta dipotong pajak. Penyerahan uang pembinaan tersebut diserahkan langsung ketua tim penggerak PKK Kecamatan Samarinda Utara Andi Rosmiana, Senin (5/5) siang kemarin.
Selain itu, dalam pertemuan singkat tersebut juga hadir Camat Samarinda Utara Syamsu Alam, Lurah Sempaja Selatan Sukardi, Ketua Puskesmas Bengkuring dr Ratri Nugrahaningsih, serta kader Posyandu Teratai, staf kelurahan dan kecamatan.
Dalam kesempatan tersebut, Syamsu Alam menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada kader Posyandu Teratai dan Puskesmas Bengkuring. Atas kerja keras merekalah, nama Kecamatan Samarinda Utara juga ikut terangkat.
"Prestasi ini bisa diraih atas kerja sama kader-kader Posyandu. Merekalah yang patut diapresiasi karena ujung tombak dari seluruh kegiatan di sini berada pada mereka," tuturnya.
Karena itu, Syamsu Alam berpesan kepada kader Posyandu Teratai agar menjaga kerja sama dan persatuan mereka. Juara 1 se-Samarinda ini tidak akan bisa diraih jika sesama kader tidak kompak dan bersatu. Sebab Syamsu Alam tahu untuk mendapatkan juara ini, perlu pengorbanan tidak hanya waktu, tenanga dan pikiran tetapi juga dana. "Inilah kebanggaan kita bersama. sebab kalau dinilai dengan uang maka tidak akan sebanding dengan capeknya kalian semua," katanya. 
Sementara itu, Sukardi juga menyatakan hal yang sama. Kalau kader Posyandu tidak memiliki kekompakan dan kerja sama, maka bisa jadi mereka tidak mendapatkan juara sama sekali. Sebab hanya dengan kerja sama dan persatuan, prestasi tersebut bisa diraih.
"Saya juga ucapkan rasa terima kasih. Sebab kelurahan tidak bisa banyak membantu. Karena jujur saya katakan, kelurahan hanya ngikut saja. Kalau nama Posyandu Teratai terangkat, maka kelurahan juga ikut baik," papar Sukardi.
Sebagai bentuk apresiasi, selain menyerahkan uang pembinaan, Syamsu Alam juga menyerahkan beberapa bingkisan khusus untuk kader posyandu. Setelah penyerahan tersebut, acara ditutup. (sal/nin) (dikutip dari Samarinda Pos 6 Mei 2014)
Selengkapnya...

Motivasi Warga Jaga Kesehatan Balita Puskesmas Bengkuring Gelar LBSI

Puskesmas Bengkuring, di Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, menggelar Lomba Balita Sehat Indonesia (LBSI). Kegiatan ini sudah berjalan rutin setiap tahun, dengan tujuan meningkatkan kesadaran warga untuk menjaga kesehatan anak mereka.
Dalam lomba tersebut, ada 14 bayi dan 9 balita yang ikut berpartisipasi. Sementara untuk penilaian, Puskesmas Bengkuring melibatkan dokter di bidang mereka masing-masing. Beberapa hal yang dinilai para dewan juri adalah tinggi dan berat badan. Juga kesehatan fisik seperti kesehatan gigi.
Selain itu juga diperiksa mental anak sesuai jenjang umur mereka masing-masing. Seperti kemampuan anak tampil di depan umum dan kesesuaian antara fisik dan mental sang anak. Sementara untuk administrasi, juga dinilai pendidikan ibu, status KB orangtua, status imunisasi. Termasuk akte kelahiran, nikah dan kesehatan ibu dan anak.
“Dengan kegiatan ini akan terjaring anak yang sehat fisiknya, ditandai dengan tinggi dan berat badan yang seimbang dengan mentalnya dan juga disesuaikan tahapan perkembangan anak yang sudah ditentukan,” tutur Kepala Puskesmas Bengkuring dr Ratri Nugrahaningsih.
Untuk kader posyandu, kegiatan ini diharapkan menjadi pemicu kreatifitas agar semakin banyak warga yang membawa balita mereka ke posyandu. Sehingga posyandu tidak hanya ramai ketika pemberian vitamin tetapi juga dipadati warga yang memanfaatkan posyandu setiap hari untuk memeriksa kesehatan ibu dan anak mereka.
Sementara bagi orangtua, lomba ini akan merangsang ibu agar selalu menjaga balita mereka tetap sehat. Orangtua juga pasti akan bangga jika anak mereka tampil dengan sehat. Bagi balita yang menang, hadiah yang diberikan panitia juga akan menjadi dorongan bagi anak untuk tampil lebih percaya diri.
“Adapun tim penilai terdiri dari dr Hepta dan dr Rifa Septia yang memeriksa fisik dan mental anak. Ada juga dr Hj Khairiyah yang memeriksa gigi. Untuk gizi anak diperiksa Hasnidar dan Imunisasi Bidan Atik. Untuk kandungan, ditangani Bidan Rican dan dibantu staf Puskesmas yang lain,” ungkapnya.
Dalam lomba tersebut, keluar sebagai pemenang balita Siti Nur Aisyah, Kayana Alfarisa, fitri Aulia Ramdani dan Devi ferlinda. Dengan terpilihnya beberapa pemenang lomba, Ratri menginginkan masyarakat semakin rutin membawa anak mereka ke posyandu, walaupun masa Imunisasi sudah lewat. “Agar tumbuh kembangnya anak bisa dipantau. Karena balita itu generasi penerus bangsa,” pungkasnya. (sal/nin) (dikutip dari Samarinda Pos 30 April 2014)
Selengkapnya...

Odong-odong Jadi Inovasi Posyandu Teratai Juara I

Posyandu Teratai di Blok E, Jalan Bayam, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, meraih juara 1 dalam lomba Posyandu se-Kaltim. Prestasi itu didapat dengan menyisihkan 13 kabupaten/kota lainnya. Kemenangan diklaim karena inovasi dari kader Posyandu.
Inovasi yang dimaksud adalah cara kader-kader Posyandu dalam mengadakan kegiatan, yang bisa mendorong warga sekitar agar datang dan aktif berkontribusi di Posyandu setempat. Ditambah lagi, Posyandu Teratai menyediakan arena bermain dan mainan, serta memberikan doorprize. "Misalnya menyediakan Odong-odong yang memang sangat digemari anak-anak. Jadi sambil memeriksa, mereka juga bisa sambil bermain," tutur Kepala Puskesmas Bengkuring, dr Ratna.
Selain itu, Posyandu Teratai juga memiliki beberapa kelebihan. Misalnya terintegrasi dengan banyak kegiatan. Seperti Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), Pendidikan Anak Usia Dini (Paud), Taman Pendidikan Anak (TPA), Bina Keluarga Balita (BKB), Gerakan Sayang Ibu (GSI), dan sekaligus merupakan Posyandu Lanjut Usia (Lansia).
Hal itulah yang membuat partisipasi warga sekitar sangat tinggi. Bahkan Posyandu tersebut selalu dipadati warga saat pelayanan dilakukan. Apalagi dengan adanya Poskesdes yang mengharuskan Bidan Desa memberikan pelayanan setiap hari mulai pukul 08.00 Wita hingga 10.00 Wita. "Kemajuan ini bisa dicapai tentu tidak lepas dari peran semua pihak seperti warga, Puskesmas, kader Posyandu, lurah hingga camat," ungkapnya. (sal/lee) (dikutip dari Samarinda Pos 27 April 2014)
Selengkapnya...

Posyandu Turi Putih Jadi Percontohan Pelatihan Tata Laksana Gizi Buruk Se-Kaltim

Warga Blok E, Perumahan Bengkuring, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, boleh bangga. Posyandu yang mereka dirikan sekitar sebulan lalu menjadi tempat pelaksanaan Pelatihan Tata Laksana Gizi Buruk Se-Kaltim, dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Jumat (25/4) pagi.
Seksi Gizi Klinis Dinkes Kaltim Kanzul Riyadi menjelaskan, tujuan pelatihan tersebut untuk menjadikan peserta sebagai tim asuhan gizi di kota mereka masing-masing. Di Posyandu Turi Putih, mereka mengaplikasikan hasil teori yang mereka dapatkan.
“Di sini mereka belajar mengukur tinggi badan anak yang benar. Mereja juga belajar menggunakan alat pengukur berat badan dan alat-alat lainnya,” tuturnya.
Ditambahkan Kepala Puskesmas Bengkuring dr Ratri, Posyandu Turi Putih dipilih karena partisipasi warganya yang sangat tinggi. Salah satu buktinya posyandu berdiri atas partisipasi masyarakat sekitar. Mereka bahu membahu membangun posyandu tersebut dengan dana swadaya.
“Posyandu ini sebenarnya masih sangat sederhana karena belum memiliki WC dan dapur. Namun kami sangat mengapresiasi partisipasi masyarakat yang tinggi, yang bisa membangun posyandunya sendiri,” ujarnya.
Dengan bertambahnya posyandu di Kecamatan Samarinda Utara, Ratri berharap gizi buruk bisa berkurang, bahkan kalau bisa tidak ada sama sekali. Hal itu diyakini bisa diwujudkan dengan melihat partisipasi warga yang cukup tinggi. “Ini juga berkat kader posyandu dan masyarakat yang aktif,” pungkasnya. (sal/nin) (dikutip dari Samarinda Pos 26 April 2014)
Selengkapnya...

Kondom Tak Mempan Cegah HIV/AIDS Fenomena Gunung Es, Penderita Banyak Belum Terungkap

Penggunaan kondom salah satunya bertujuan sebagai alat kontrasepsi dan untuk mencegah penularan penyakit menular seksual (PMS) ketika berhubungan intim. Namun rupanya kondom tak mempan untuk mencegah penularan virus HIV/AIDS. Sebab pori-pori kondom lebih besar dari virus HIV/AIDS.
Ukuran pori-pori kondom sebesar 1/60 mikron dalam kondisi normal dan membesar menjadi 1/6 mikron saat dipakai. Sedangkan ukuran virus HIV hanya 1/250 mikron. Sehingga virus HIV dapat menembus pori-pori kondom.
Karena itu Kepala Puskemas Bengkuring dr Hj Ratri Nugrahaningsih MARS menyarankan agar tidak berganti-ganti pasangan. Dijelaskannya, fenomena penderita HIV/AIDS ibarat gunung es. Yang diketahui hanya beberapa. Namun sebenarnya yang sudah terjangkit jauh lebih banyak tetapi tidak diketahui baik oleh penderita, maupun orang yang ada di sekitar penderita tersebut.
Karena itu, siapapun wajib waspada dan tidak “jajan” di tempat sembarangan. Hal itu bertujuan agar warga tidak terjangkit penyakit yang belum ditemukan obatnya tersebut. Untuk mencegah dan mengurangi penderita virus mematikan ini, Ratri melakukan penyuluhan dan pemeriksaan rutin pada tempat-tempat yang diduga menajadi lokasi paling berpotensi terjangkit penyakit tersebut. Seperti di lokalisasi.
Namun ada kendala yang ditemui Ratri ketika mengadakan penjaringan atau pemeriksaan terhadap warga di daerah khusus yang diduga sangat memungkinkan terjangkit HIV/AIDS. Banyak warga menolak diperiksa karena merasa takut divonis HIV/AIDS. Sebab jika hasilnya positif, maka si penderita takut akan dijauhi.
“Budaya kita belum menerima orang penderita HIV/AIDS. Padahal penyakit ini hanya bisa menular kalau berhubungan badan, menggunakan jarum suntik bergantian. Kalau hanya bersentuhan kulit seperti bersalaman itu tidak apa-apa,” katanya.
Untuk sementara, Puskesmas Bengkuring sudah menangani sekitar tiga penderita HIV/AIDS. Pembinaan dan pengobatan terus dilakukan agar penderita tersebut bisa bertahan hidup. Khusus untuk perempuan yang bekerja di lokalisasi dan positif terjangkit HIV/AIDS diminta tidak lagi melayani tamu.
"Kami beri perlakuan khusus bagi mereka yang sudah terjangkit. Kita terus menjaring dengan sistem jemput bola agar tidak menjangkit yang lain," pungkasnya. (sal/nin) (dikutip dari Samarinda Pos 5 Maret 2014)
Selengkapnya...

Kader Posyandu Teratai Terus Dibina Andalkan Program Pondok Gizi

Agar posyandu terus dimaksimalkan warga sekitar, Puskesmas Bengkuring, Kelurahan Sempaja Selatan, terus melakukan pembinaan kepada kader-kader posyandu. Khususnya Posyandu Teratai, di Jalan Bayam 1, Perumahan Bengkuring, Blok E RT 90. Posyandu ini merupakan posyandu berprestasi dengan juara I pada lomba Posyandu tingkat Kaltim tahun lalu.

Kepala Puskesmas Bengkuring dr Hj Ratri Nugrahaningsih MARS menjelaskan, pembinaan tersebut dilakukan agar kesan posyandu hidup segan mati tak mau, tidak lagi disematkan. Karena itu, seluruh kader posyandu terus dibina agar bisa mengaktifkan kembali posyandu yang ada.
“Kesan pelayanan posyandu kurang memuaskan ingin kami hilangkan. Pembinaan kader terus kami lakukan secara rutin perbulan. Materi yang disampaikan tergantung kebutuhan. Dari materi tentang penyuluhan kesehatan, pendidikan anak usia dini (PAUD), pembinaan keluarga balita, pembinaan lansia dan lain-lain," tuturnya.
Sementara untuk kegiatan rutin posyandu sendiri seperti kegiatan pemeriksaan tekanan darah, imunisasi, pemberian KB, penimbangan balita, pemberian gizi dan sebagainya. Dengan demikian, tujuan dari adanya posyandu yakni, mengurangi kematian ibu dan bayi serta meningkatkan derajat kesehatan di wiayah sekitarnya, bisa terwujud.
Untuk program unggulan yang dimiliki Posyandu Teratai, seperti Pondok Gizi, merupakan upaya mengurangi gizi kurang dan gizi buruk. Diharapkan dengan adanya pondok gizi, kesehatan bayi bisa dipantau.
“Kita bisa memberikan tambahan gizi pada anak yang terdeteksi kekurangan gizi. Kita juga bisa memberikan tambahan gizi pada anak dan melakukan penyuluhan pada orangtua mereka. Jadi di sinilah kesehatan anak akan terjaga. Itulah usaha maksimal yang bisa kita lakukan," paparnya. (sal/nin) (dikutip Samarinda Pos 4 Maret 2014)
Selengkapnya...

Tingkatkan Wawasan Kader Posyandu Puskesmas Bengkuring Gelar Cerdas-cermat

Banyak cara ditempuh Puskesmas Bengkuring untuk meningkatkan kemampuan kader posyandu Kelurahan Sempaja Selatan. Salah satunya dengan menggelar cerdas-cermat posyandu. Seperti yang digelar Puskesmas Bengkuring di aula Kelurahan Sempaja, Sabtu (4/1) sekitar pukul 08.30 Wita.
Dalam lomba tersebut, masing-masing peserta diberi pertanyaan seputar pengetahuan tentang posyandu dan kesehatan. Setidaknya, ada sekitar 30 pertanyaan yang diajukan dewan juri, dan masing-masing regu harus menjawab dengan cepat.
Tidak seluruh kader posyandu mengikuti lomba yang digelar sejak dua tahun terakhir ini. Dari 18 posyandu, hanya ada sekitar 6 posyandu yang ikut. Alasan ketidakhadiran mereka bervariasi, dari kader yang tidak siap hingga karena urusan keluarga.
"Kami tidak bisa memaksa mereka ikut. Namun paling tidak, yang hadir ini merupakan perwakilan dari seluruh posyandu di Kelurahan Sempaja Selatan," papar Pelaksana Tugas (Plt) Pimpinan Puskesmas Bengkuring drg Khaeriah SKG.
Inti dari diadakannya lomba tersebut adalah memantau pemahaman dan wawasan kader posyandu. Ini juga untuk memotivasi kader posyandu dan silaturahmi sesama pengurus. "Kita bisa lihat sejauh mana kemampuan kader posyandu," ungkapnya.
Setelah kegiatan tersebut berakhir, Khaeriah mengatakan lomba yang sama akan digelar kembali tahun depan, jika ada izin dan dukungan dari Dinas Kesehatan Kota Samarinda. "Biasanya kita usulkan dulu dalam program tahunan. Kalau diizinkan, kita gelar tahun depan," ujarnya.
Sekretaris Camat Samarinda Utara Samsul Alam yang hadir mengatakan akan mengupayakan tahun depan bisa digelar kembali. "Ada kemungkinan akan diadakan di tingkat kecamatan. Tergantung kebijakan puskesmas masing-masing. Nanti bisa saja kita koordinasikan dengan puskesmas," ucapnya.
Dari hasil lomba, juara pertama diraih Posyandu Turi Putih dengan nilai 1.250. Juara 2 diperoleh Posyandu Kurma dengan nilai 900. Juara 3 Bougen Ville dengan score 650. Sementara itu, harapan satu diambil Posyandu Kakao dengan nilai 400. Posyandu Lestari menempati juara harapan ke 2 dengan nilai 250. Terakhir juara harapan ke 3 diraih Posyandu Sri Kaya dengan nilai 100. (sal/nin) (dikutip samarinda pos 5 jauari 2014)
Selengkapnya...